Hidup itu memang keajaiban terbesar yang harus kita lewati. Berbagai hal ajaib kita temukan bagai harta karun paling misterius yang tak pernah ada duanya. Dan untuk mendapatkan semua harta karun itu, kita perlu melewati semua proses indah yang terangkai dalam melodi hidup paling berharga lebih dari yang kita perkirakan.

Apa yang kita rasakan sekarang adalah kejutan hidup yang tak pernah kita kira dimasa lampau. karena sebuah perjalanan memiliki kisahnya masing-masing. Kita tidak akan pernah mampu menerka apakah sebuah awal yang indah akan berakhir dengan indah. Bahkan sebuah kisah pilu pun dapat berakhir dengan senyuman.

Karena hidup adalah sebuah titian panjang yang harus kita lalui dengan berbagai macam pilihan, dimana kita dituntut untuk menetapkan hati dan mengambil sebuah keputusan yang dengan sepenuh sadar akan kita rasakan konsekuensinya dimasa  yang akan datang.

Sekian,

Dan Ia masih disana, terdiam menatap senja. Untuk kemudian kuhampiri sembari kutepuk perlahan pundaknya. Ia menoleh sambil tersenyum. Lalu aku duduk disampingnya.

“masih menanti pelangi itu kembali?” tanyaku.

Dan ia hanya kembali memberi senyum itu tanpa sepatah katapun.

“andai dari dulu kau mampu tuk memulai tawa barumu bersama seseorang yang memang tulus untukmu”.

“aku tau,… maaf mengecewakanmu”

“bukan salahmu, mungkin karena memang kau tercipta bukan untuk kumiliki, tak apa”.

Dan semilir angin itu menjadi bagian lain dari kisah ini.

Sampai kelak Ia sadari bahwa telah Ia lewatkan sebuah hati tulus yang selama ini selalu menjaganya,…

Film ini mengisahkan dua sahabat bernama Kugy (Maudy Ayunda) dan Keenan (Adipati Dolken) yang sama-sama berkuliah di Bandung. Kugy, perempuan, seorang penulis yang bercita-cita ingin menjadi penulis dongeng anak-anak. Keenan, laki-laki, seorang pelukis yang dipaksa untuk kuliah di Fakultas Ekonomi karena keinginan ayahnya. Keduanya saling mengagumi dan pada akhirnya saling jatuh cinta, tapi berbagai hal menghalangi mereka untuk mengungkapkan perasaannya masing-masing.

Keenan akhirnya pergi ke Bali, meninggalkan bangku kuliahnya. Sementara Kugy meneruskan kuliahnya di Jurusan Sastra dan bekerja di sebuah biro iklan menjadi copywriter. Di Bali, Keenan bertemu dengan Luhde (Elyzia Mulachela), keponakan dari Pak Wayan (Tyo Pakusadewo) – seorang pelukis yang menampung Keenan selama di Bali. Keenan yang sempat kehilangan percaya diri untuk melukis, akhirnya kembali semangat akibat dorongan Luhde. Di tempatnya bekerja, Kugy juga berangsur dekat dengan atasannya, Remigius (Reza Rahadian). Remi yang digila-gilai banyak perempuan malah jatuh cinta pada Kugy yang merupakan anak bawang di kantor.

Nyanyian kelabu,

Ia tak penah berhenti menggangguku,

hei minggirlah, enyahlah kau dari pandangku dan tak perlu perdengarkan terus menerus tawa menjijikanmu itu,

Nyanyian kelabu,

terus berkicau merusak melodi hidup yang telah terangkai dengan indahnya, 

Tuhan,...
Andai engkau jadikan hari ini hari terakhirku untuk menikmati helaan nafasku, akankah aku dapat mensyukurinya Tuhan?
Ajarkan aku untuk tetap tersenyum saat semua orang berusaha menjatukanku,
Ajarkan aku untuk tetap tegar saat orang terpenting untukku meninggalkanku,
Ajarkan aku untuk tetap bersyukur dalam cobaanmu,
Ajarkan aku untuk mengikhlaskan setiap hal yang harus berlalu,
Ajarkan aku untuk menjadi orang yang lebih baik lagi,

Aku tak pernah tau apa yang telah mengubahmu,

Jiwaku sepi tanpamu,

Tertatih kembali aku mencoba bangkit tanpamu, 

Untuk kesekian kalinya kau cabik hatiku, 

Dosakah rasa yang kupunya untukmu hingga sekelam ini kau sia-siakan aku? Pernahkah sejenak kau pikirkan tentang hatiku,

Tentang luka dan pesakitanku,

Kau pergi dengan alasan yang tak pernah kutau,

Kau buru hadiahmu tanpa kau sadari rusaknya perasaanku,

Kau berlalu tanpa alasan yang pasti,

Hingga aku mampu melepasmu,

Hingga aku mampu merelakanmu,…