Kutulis kisah ini untuk semua hal yang pernah
kita lewati bersama. Tentang angin, tentang debu, tentang matahari dan setiap
langkah yang pernah menjadi milik kita.
Pernahkan kamu tahu betapa harus berfikir
berulangkalinya aku hanya untuk mengirim sebuah pesan singkat untukmu.
Betapa tersiksanya aku ketika harus
menimbun rindu sedari dulu. Ketika merindukanmu hanya menjadi momok menakutkan
untukku, karena aku hanya menyimpannya untuk diriku sendiri, tanpa pernah kamu
tahu, tanpa pernah kamu mengerti.
Yang kupunya dari dulu hanyalah sebuah mimpi
dan keyakinan bahwa kelak kau akan tulus mencintaiku, bahwa kelak kau akan
menjadi sosok menakjubkan yang selalu aku inginkan untuk menjagaku saat aku
lemah, menguatkan setiap jatuhku, menemani sendiriku dan menjadi sosok yang
mengjariku banyak hal.
Aku sama sekali tak pernah berniat menjatuhkan
langkahmu, menghambat usahamu, mengganggu tidur nyenyakmu atau bahkan
mengusikmu. Tidak, tidak sama sekali. Aku hanya ingin kamu jujur pada hatimu
sendiri. Bukan, bukan untuk kepentinganku, bukan untuk kembalimu kepadaku. Aku
bahkan telah merelakanmu sejak dahulu. Aku hanya ingin melihatmu bahagia dengan
duniamu, karena ku tahu kamu tak pernah merasa nyaman didekatku, karena kamu
tak pernah sebahagia itu disampingku. Yahh aku tau, amat sangat tau,...
Masih kau ingat saat itu? Saat dimana kita
masih menjadi dua sosok yang tak serumit sekarang. Saat merindukanmu bukan
menjadi hal tabu untukku atau bahkan sebaliknya. saat menemuiku tak harus
memikirkan orang lain, saat aku masih bebas menyayangimu,.. Masih kau ingat
itu?
Masih kau ingat semua hal yang pernah kita
lakukan bersama? Saat kita masih punyai mimpi yang sama, saat kau tak sehebat
kini,... aku mencintai sederhanamu, aku menyayangi sosokmu dahulu, meski rasa
itu tak pernah berubah hingga kini, namun,.. haruskah kisahku sesakit ini?
Haruskah aku merasa berjuang sendiri? Aku membutuhkanmu, aku menginginkanmu
disisiku saat aku ingin didengar, saat aku ingin bersandar. Bukan kusimpan
sendiri atau harus bersama orang lain. Kamu yang ku inginkan. Pernah kau tau
itu?
Lalu, pernahkah kamu berfikir, bagimana aku
setelah kamu pergi? Bagaimana aku setelah kamu hardik dan kamu sakiti dengan
kata-kata kasarmu saat itu? Pernahkah kamu merasakannya? Dijatuhkan oleh orang
yang aku perjuangkan. Lalu apa arti aku berjuang untukmu selama ini? Pernahkah
kamu menghargai usahaku? Pernahkah kamu memikirkan perasaanku? Saat
berulangkali aku harus melihatmu bersama dengan wanita lain dihadapanku, kamu
lihat mataku? Kamu tau hatiku saat itu? Ini aku, yang pernah mengukir kisah
bersamamu, yang pernah berjalan bersamamu.
Aku tak pernah ingin merusak bahagiamu. Aku
menyayangimu, sungguh,.. J tapi bolehkah aku meminta sedikit waktumu? Bolehkah aku minta sejenak
waktu untuk kau dengar isi hatiku, kau dengar semua celoteh tak berhargaku? Aku
bahkan pernah berada di tempat yang sama, menghirup oksigen yang sama dan
menginjak tanah yang sama ketika aku harus melihatmu bersama wanita lain
dihadapanku. Sakit?? Jangan kau tanya. Aku telah menelan semua pil pahit kisah
kita semenjak dahulu.
Dari dulu, dari semenjak kisah ini tak serumit
mencari jawaban atas fakta yang tak pernah nyata, aku hanya selalu bermimpi
bahwa kelak kamu akan benar-benar tulus untuk duduk disampingku dan membuatku
tertawa, meski untuk terakhir kalinya, setidaknya setelah itu aku takkan pernah
lagi merasakan luka karenamu, atau karena rasaku yang terlalu berlebihan
semenjak dahulu.
0 komentar:
Posting Komentar